logat pembakar semangat
Jika peka, kenapa sering aku sebut kalian "Sodara" maka tak ajak Melayang ke 10 November 45' tepatnya di Soerabaya, saat Bung Tomo membakar arek arek Suroboyo dan warga Indonesia yang singgah di kota itu. Semangat lantangnya Bung Tomo lah yang mengispirasi bukan karena sama sama lahir di bulan Oktober tapi emang #pure terinspirasi
"hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Sodara-sodara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!! (sutomo 1945).. kutipan dan bagian yang paling bikin aku semangat!
Logat itulah yang membakas di darah dan dada pejuang tempo dulu, kusebut logat sang pembakar pidatonya tak sekedar pemberi semangat, menerjang arus dan menantang. Setelah tak teluuri orang tuanya itu Ayahnya jawa tulen (Kartawan Tjiptowidjojo) dan ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura, namun sampai sekarang belum diketahui nama ibunya.
Kembali lagi ke sebutan sodara, menurutku sodara mempunyai peran penting dalam menyentuh hati setiap personal dan Sodara tak memandang perbedaan, jadi banggalah dengan sebutan sodara, apalagi yang panggil aye.. so bukan bro-sist, agan-sista, apalagi mblo..
Yuk belajar bijak dan paham akan sejarah, #Jasmerah (jangan sekali kali melupakan sejarah dan satu lagi #Jashujan (jangan sekali kali melupakan jasa pahlawan). sekian
*Turun panggung*
Hendi Okta Kurniawan
Selasa, 10 November 2014
SEKAPUR SIRIH
Seorang mahasiwa teknik yang ingin mengerti tentang bagaimana bisa mejadi pribadi yang baik dari akhlak, tutur kata hati dan jiwanya
Bogor - Blitar 2014
Bogor - Blitar 2014
Bahwa kehidupan adalah perjuangan yang tak berujung. Bahwa impian adalah kehidupan yang tak berakhir.
Assalaamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.. (Kenapa harus salam, karena salam ada doa, dan artinya itu keren banget..
Seorang Hendi dan cita citanya yang jarang banget orang tau (hanya ditulis dengan kode kode dan perlambangan di blog ini atau facebooknya...) kalau ada yang bisa tebak tak kasih hadiah cokelat..
Kenalan yok, aku Hendi Okta Kurniawan asli kelahiran Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Meskipun asli jawa timuran, tapi budaya dikampung masih mirip ke solo. jadi gini lah pokoknya.. Aku dilahirin dari seorang petani dan peternak yang menurutku keren banget, visioner dan ngerti banget resiko punya anak pertama cowok, banyak maunya lagi.. tapi alhamdulillah punya adik perempuan yang bedanya 7 tahun, nurut, dan gampang banget ngejailinya.
RA Perwanida Bendosewu
MI Al Umron Bendosewu
Mts Negeri Jabung
SMA Negeri 1 Talun
Institut Pertanian Bogor
5 Almamater dengan ceritanya masing masing.. polos, culun, dibully, jadi orang ganteng, miikir, dan juaraaa..
contact me :
Facebook Hendi Okta Kurniawan
Twitter, line @hendi_okta
Email [email protected]
Nomer HP 085791111774
Assalaamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.. (Kenapa harus salam, karena salam ada doa, dan artinya itu keren banget..
Seorang Hendi dan cita citanya yang jarang banget orang tau (hanya ditulis dengan kode kode dan perlambangan di blog ini atau facebooknya...) kalau ada yang bisa tebak tak kasih hadiah cokelat..
Kenalan yok, aku Hendi Okta Kurniawan asli kelahiran Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Meskipun asli jawa timuran, tapi budaya dikampung masih mirip ke solo. jadi gini lah pokoknya.. Aku dilahirin dari seorang petani dan peternak yang menurutku keren banget, visioner dan ngerti banget resiko punya anak pertama cowok, banyak maunya lagi.. tapi alhamdulillah punya adik perempuan yang bedanya 7 tahun, nurut, dan gampang banget ngejailinya.
RA Perwanida Bendosewu
MI Al Umron Bendosewu
Mts Negeri Jabung
SMA Negeri 1 Talun
Institut Pertanian Bogor
5 Almamater dengan ceritanya masing masing.. polos, culun, dibully, jadi orang ganteng, miikir, dan juaraaa..
contact me :
Facebook Hendi Okta Kurniawan
Twitter, line @hendi_okta
Email [email protected]
Nomer HP 085791111774
Jika peka, kenapa sering aku sebut kalian "Sodara" maka tak ajak Melayang ke 10 November 45' tepatnya di Soerabaya, saat Bung Tomo membakar arek arek Suroboyo dan warga Indonesia yang singgah di kota itu. Semangat lantangnya Bung Tomo lah yang mengispirasi bukan karena sama sama lahir di bulan Oktober tapi emang #pure terinspirasi
"hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Sodara-sodara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!! (sutomo 1945).. kutipan dan bagian yang paling bikin aku semangat!
Logat itulah yang membakas di darah dan dada pejuang tempo dulu, kusebut logat sang pembakar pidatonya tak sekedar pemberi semangat, menerjang arus dan menantang. Setelah tak teluuri orang tuanya itu Ayahnya jawa tulen (Kartawan Tjiptowidjojo) dan ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura, namun sampai sekarang belum diketahui nama ibunya.
Kembali lagi ke sebutan sodara, menurutku sodara mempunyai peran penting dalam menyentuh hati setiap personal dan Sodara tak memandang perbedaan, jadi banggalah dengan sebutan sodara, apalagi yang panggil aye.. so bukan bro-sist, agan-sista, apalagi mblo..
Yuk belajar bijak dan paham akan sejarah, #Jasmerah (jangan sekali kali melupakan sejarah dan satu lagi #Jashujan (jangan sekali kali melupakan jasa pahlawan). sekian
*Turun panggung*
"hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga
Sodara-sodara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!! (sutomo 1945).. kutipan dan bagian yang paling bikin aku semangat!
Logat itulah yang membakas di darah dan dada pejuang tempo dulu, kusebut logat sang pembakar pidatonya tak sekedar pemberi semangat, menerjang arus dan menantang. Setelah tak teluuri orang tuanya itu Ayahnya jawa tulen (Kartawan Tjiptowidjojo) dan ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura, namun sampai sekarang belum diketahui nama ibunya.
Kembali lagi ke sebutan sodara, menurutku sodara mempunyai peran penting dalam menyentuh hati setiap personal dan Sodara tak memandang perbedaan, jadi banggalah dengan sebutan sodara, apalagi yang panggil aye.. so bukan bro-sist, agan-sista, apalagi mblo..
Yuk belajar bijak dan paham akan sejarah, #Jasmerah (jangan sekali kali melupakan sejarah dan satu lagi #Jashujan (jangan sekali kali melupakan jasa pahlawan). sekian
*Turun panggung*